Cinema XXI Catat Laba Bersih Rp802,5 Miliar pada 2024, Buyback Saham Segera Dilakukan

Cinema XXI Catat Laba Bersih Rp802,5 Miliar pada 2024, Buyback Saham Segera Dilakukan

Poros Warta – PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp802,5 miliar sepanjang tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 8,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih Rp742,3 miliar.

Selain itu, perusahaan dengan kode saham CNMA ini juga mencatatkan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar Rp1,8 triliun. Pendapatan yang diperoleh hingga 31 Desember 2024 mencapai Rp5,7 triliun, meningkat 9,2 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp5,2 triliun.

Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, menyampaikan bahwa pencapaian positif ini tidak lepas dari kepercayaan para penonton serta dukungan dari berbagai pihak, seperti industri perfilman, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya. Ia menekankan bahwa dukungan tersebut telah memungkinkan Cinema XXI untuk terus berkembang dan mencatatkan kinerja yang baik sepanjang tahun 2024.

Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan yang terjadi selama 2024 didorong oleh penjualan tiket bioskop serta makanan dan minuman, yang mencapai Rp5,5 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 9,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Keberhasilan dalam meningkatkan penjualan ini tidak terlepas dari berbagai strategi yang diterapkan oleh perusahaan, seperti pembukaan bioskop baru di lokasi yang potensial, inovasi dalam menu makanan dan minuman yang disesuaikan dengan selera penonton, serta pelaksanaan program promosi yang efektif dan tepat sasaran.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan akses layanan dan pertumbuhan bisnis, Cinema XXI menambah 16 lokasi bioskop baru sepanjang tahun 2024. Penambahan ini juga mencakup 70 layar tambahan, sehingga total bioskop yang dioperasikan mencapai 256 bioskop dengan total 1.350 layar yang tersebar di 65 kota dan kabupaten di Indonesia.

Ekspansi jaringan bioskop ini turut berdampak pada peningkatan jumlah penonton. Pada tahun 2024, jumlah penonton mencapai 87,1 juta orang, mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencatatkan 84,3 juta penonton.

Meskipun pasar film internasional masih menghadapi tantangan dalam pemulihan, industri film dalam negeri berhasil menunjukkan pertumbuhan positif. Berbagai film berkualitas yang diproduksi di dalam negeri dinilai mampu menarik minat masyarakat untuk kembali ke bioskop. Kondisi ini pun memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah penonton Cinema XXI serta pendapatan perusahaan.

Industri film nasional selama tahun 2024 menunjukkan perkembangan yang menjanjikan, dengan hadirnya berbagai film yang berhasil meraih jumlah penonton tinggi. Tercatat ada 21 judul film nasional yang berhasil memperoleh lebih dari satu juta penonton. Bahkan, tujuh dari sepuluh film dengan jumlah penonton terbanyak di tahun 2024 merupakan film produksi dalam negeri.

Beberapa film yang berhasil menarik perhatian penonton di antaranya adalah Agak Laen, Vina Sebelum 7 Hari, Kang Mak: From Pee Mak, Ipar Adalah Maut, Badarawuhi di Desa Penari, dan Siksa Kubur. Keberhasilan film-film ini semakin memperkuat posisi film nasional sebagai pilihan utama bagi masyarakat yang ingin menikmati hiburan di bioskop.

Di samping mencatatkan kinerja keuangan yang positif, Cinema XXI juga berencana untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp300 miliar. Perusahaan menilai bahwa harga saham saat ini masih belum mencerminkan nilai dan kinerja bisnis yang sesungguhnya.

Langkah buyback ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham, tidak hanya melalui pembagian dividen, tetapi juga dengan meningkatkan nilai saham perusahaan. Dengan adanya buyback, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap fundamental bisnis Cinema XXI, sekaligus memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan modal jangka panjang.

Dalam pelaksanaan buyback ini, perusahaan menetapkan harga pembelian kembali saham hingga maksimum Rp270 per lembar saham. Proses pembelian kembali akan dilakukan secara bertahap melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tetap mengikuti ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29 Tahun 2023.

Cinema XXI menargetkan bahwa proses buyback ini akan berlangsung paling lama 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST sendiri dijadwalkan akan diselenggarakan pada 24 Maret 2025, sehingga batas akhir pelaksanaan buyback akan jatuh pada 24 Maret 2026.

Dengan pencapaian laba yang meningkat, ekspansi bisnis yang terus berjalan, serta strategi buyback saham yang direncanakan, Cinema XXI semakin memperkuat posisinya sebagai jaringan bioskop terbesar di Indonesia. Ke depan, perusahaan optimis dapat terus menghadirkan inovasi dan memberikan pengalaman menonton yang lebih baik bagi para penonton, sekaligus menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *