Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Boltim, Warga Panik dan Sejumlah Bangunan Rusak

Gempa Magnitudo 6,1 Guncang Boltim, Warga Panik dan Sejumlah Bangunan Rusak

Poros Warta – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, pada Rabu pagi. Guncangan yang terjadi sekitar pukul 05.55.45 WIB ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga, terutama mereka yang tinggal di daerah pesisir. Banyak warga yang memutuskan mengungsi ke tempat lebih tinggi karena khawatir akan kemungkinan terjadinya tsunami, meskipun BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boltim, setidaknya 11 rumah warga dan satu tempat ibadah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Kepala BPBD Boltim, James Tine, menjelaskan bahwa mayoritas kerusakan terjadi pada bagian dinding rumah yang runtuh. Beberapa bangunan yang terdampak tidak menggunakan batako, melainkan dicor langsung, sehingga lebih rentan terhadap guncangan gempa. Tempat ibadah yang terkena dampak mengalami kerusakan di bagian plafon, namun tidak sampai menyebabkan kerusakan struktural yang parah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pusat gempa terletak di laut, sekitar 42 kilometer tenggara Tutuyan, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 11 kilometer. Wilayah ini memang dikenal sebagai daerah yang rawan gempa karena berada di zona pertemuan lempeng tektonik. Aktivitas seismik di wilayah ini sering kali menyebabkan gempa dengan magnitudo yang cukup besar, sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi bencana.

Setelah gempa terjadi, pemerintah daerah berupaya menenangkan masyarakat yang panik. Beberapa warga yang tinggal di pesisir langsung bergegas menjauh dari rumah mereka karena takut akan kemungkinan tsunami. Namun, pihak berwenang memastikan bahwa gempa ini tidak menimbulkan ancaman gelombang besar. Kepala BPBD Boltim juga mengimbau warga agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu benar. Di tengah situasi darurat seperti ini, berita hoaks sering kali beredar luas dan dapat memperburuk kepanikan. Oleh karena itu, warga diminta untuk hanya mengandalkan informasi dari sumber resmi seperti BMKG dan BPBD setempat.

Saat ini, tim BPBD bersama aparat terkait sudah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk melakukan pendataan lebih lanjut dan membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Pemerintah daerah juga tengah menyalurkan bantuan darurat bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan. Bantuan berupa makanan, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya mulai dikirimkan ke beberapa titik terdampak. Selain itu, langkah-langkah pemulihan akan terus dilakukan agar masyarakat dapat segera kembali menjalani aktivitas normal mereka.

Di tengah upaya pemulihan ini, pemerintah daerah juga menekankan pentingnya edukasi tentang mitigasi bencana. Masyarakat di daerah rawan gempa diharapkan dapat memahami prosedur evakuasi yang benar serta memperhatikan standar keamanan dalam pembangunan rumah agar lebih tahan terhadap guncangan gempa di masa mendatang. Sosialisasi mengenai kesiapsiagaan bencana akan terus dilakukan agar risiko dapat diminimalkan.

Meskipun gempa ini telah menyebabkan sejumlah kerusakan, tidak ada laporan korban jiwa hingga saat ini. Pemerintah bersama berbagai pihak terus berupaya memastikan keamanan warga serta memberikan bantuan yang dibutuhkan. Warga diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pihak berwenang, dan selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Dengan kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, diharapkan situasi ini dapat segera diatasi dan pemulihan dapat berjalan dengan cepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *