Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Banjir serta Pohon Tumbang di Bandung

Hujan Deras dan Angin Kencang Sebabkan Banjir serta Pohon Tumbang di Bandung

Poros Warta – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung sejak Selasa siang hingga petang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah serta tumbangnya sejumlah pohon. Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang menyebabkan ruas jalan tergenang, sementara arus lalu lintas di beberapa titik mengalami kemacetan parah.

Berdasarkan data dari Area Traffic Control System (ATCS) Dinas Perhubungan Kota Bandung, hingga pukul 18.00 WIB, banjir tercatat melanda wilayah selatan Kota Bandung. Hujan yang mulai turun sejak pukul 13.00 WIB berlangsung selama lima jam, dan hingga laporan ini dibuat, gerimis masih turun di beberapa area.

Setidaknya terdapat tiga lokasi yang mengalami genangan air cukup parah. Banjir terjadi di sekitar Gang Erus, Jalan Mohammad Toha, Kelurahan Mekarwangi, Kecamatan Bojong Kidul. Selain itu, genangan juga ditemukan di Pertigaan Margacinta, tepatnya di sekitar Pasar Kordon, Jalan Ibrahim Adjie, Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buah Batu. Terowongan tol di Jalan Cibaduyut, Kelurahan Cibaduyut Kidul, Kecamatan Bojongloa Kidul juga dilaporkan tergenang, sehingga menghambat arus lalu lintas di sekitarnya.

Seorang warga Buahbatu, Boediono, menyampaikan bahwa intensitas hujan yang tinggi pada Selasa petang menyebabkan tanggul di sekitar STT Telkom jebol. Akibatnya, arus kendaraan di Jalan Terusan Buahbatu yang mengarah ke Bojongsoang dan tol Buahbatu mengalami kemacetan panjang hingga mencapai lampu merah di Jalan Soekarno Hatta.

Boediono juga menjelaskan bahwa dampak kemacetan tersebut merambat hingga ke kawasan Kiaracondong, Jalan Soekarno Hatta, dan pertigaan Batununggal. Kepadatan lalu lintas bahkan terlihat hingga ke depan PT Inti (LEN) dan Jalan Cijagra Buah Batu.

Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan lima lokasi di Kota Bandung mengalami pohon tumbang. Berdasarkan laporan ATCS, kejadian ini terjadi di beberapa titik, antara lain di pertigaan Jalan Guntursari Wetan-Batu Api, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong. Pohon tumbang juga ditemukan di depan SMA Aloysius, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan.

Lokasi lain yang terdampak pohon tumbang meliputi pertigaan Jalan Soekarno Hatta-Cijawura Girang, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu; Gang Haji Anwar RT 06-07 RW 03, Jalan Porib, Kelurahan Margahayu Utara, Kecamatan Babakan Ciparay; serta Jalan Gondang, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong.

Akibat hujan deras yang berkepanjangan, sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mengalami kemacetan cukup parah. ATCS mencatat bahwa kepadatan lalu lintas terjadi di Jalan Soekarno Hatta, terutama di beberapa simpang utama seperti Simpang Buahbatu, Batununggal, Mohammad Toha, Kopo, dan Pasirkoja. Kemacetan paling parah dilaporkan mengarah ke wilayah selatan, yaitu menuju Kabupaten Bandung.

Selain itu, arus lalu lintas di Jalan Dr Djunjunan (Pasteur) yang mengarah ke Gerbang Tol mengalami kepadatan, sementara jalur sebaliknya terpantau lancar. Kemacetan juga terjadi di Jalan Suci hingga A. H. Nasution yang mengarah ke Ujung Berung, serta di Jalan Terusan Jakarta yang menuju ke Arcamanik.

Berdasarkan informasi yang tercatat dalam laporan ATCS, Sungai Cikapundung dan Citarum dilaporkan telah meluap. Kondisi ini dikhawatirkan akan memperparah banjir di beberapa titik yang sudah terdampak.

Dinas Perhubungan dan pihak terkait di Kota Bandung saat ini tengah berupaya menangani dampak dari cuaca ekstrem ini. Warga diimbau untuk berhati-hati saat berkendara, terutama di daerah rawan genangan air dan pohon tumbang. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai diharapkan tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi.

Hujan deras yang terjadi di Bandung pada Selasa ini menjadi pengingat akan pentingnya sistem drainase yang lebih baik untuk mencegah genangan air di kawasan perkotaan. Diharapkan, upaya pencegahan dan mitigasi bencana dapat terus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak menyebabkan dampak yang lebih besar di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *