Poros Warta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam menginisiasi kampanye penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina. Kampanye ini menargetkan dana sebesar 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,27 triliun, yang akan digunakan untuk bantuan darurat serta rekonstruksi di Gaza.
Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, dalam acara peluncuran kampanye di Jakarta pada Rabu, mengungkapkan bahwa target tersebut ditetapkan berdasarkan jumlah dana yang sebelumnya telah berhasil dikumpulkan oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ia optimis bahwa jumlah tersebut dapat tercapai mengingat antusiasme masyarakat dalam mendukung Palestina selama ini sangat besar.
Dalam kesempatan tersebut, Anis menjelaskan bahwa penggalangan dana tidak memiliki batasan waktu tertentu, namun akan dimulai selama bulan Ramadan. Menurutnya, dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk dua program utama, yaitu bantuan kemanusiaan selama masa gencatan senjata serta program rekonstruksi Gaza pascakonflik.
Kampanye ini melibatkan puluhan lembaga zakat dan kemanusiaan, yang sebelumnya telah terlibat dalam diskusi selama tiga bulan terakhir. Upaya tersebut bertujuan untuk menciptakan gerakan solidaritas yang lebih terkoordinasi dalam menyalurkan bantuan kepada Palestina. Menurut Anis, terdapat tiga sasaran utama dari kampanye ini.
Pertama, program ini bersifat strategis dengan tujuan jangka panjang. Kedua, manfaatnya diharapkan dapat dirasakan secara signifikan oleh masyarakat Palestina. Ketiga, kampanye ini juga memiliki makna simbolik yang menegaskan kehadiran Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang peduli terhadap situasi di Palestina.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menekankan bahwa program bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza merupakan proyek besar yang membutuhkan kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat internasional. Ia menambahkan bahwa penggalangan dana ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga langkah nyata dalam membantu rakyat Palestina untuk bangkit kembali.
Sementara itu, Pimpinan Baznas Bidang Perencanaan Kajian dan Pengembangan, Zainul Bahar, turut menyampaikan optimisme terhadap pencapaian target dana yang ditetapkan. Ia menyebut bahwa Wamenlu telah mempertaruhkan nama besarnya dalam memastikan target ini tercapai, sehingga diyakini dana yang dibutuhkan akan berhasil dikumpulkan.
Baznas sendiri telah berhasil menggalang dana lebih dari Rp320 miliar untuk Palestina. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp200 miliar telah disiapkan untuk disalurkan dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, pembangunan rumah sakit, serta penyediaan hunian bagi warga yang terdampak konflik.
Dengan adanya kampanye ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam membantu Palestina tidak hanya dalam bentuk dukungan diplomatik, tetapi juga melalui bantuan nyata yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sana. Anis berharap agar masyarakat Indonesia terus berpartisipasi dalam gerakan ini, sehingga bantuan yang diberikan dapat semakin luas jangkauannya dan membawa manfaat yang lebih besar bagi rakyat Palestina.