Poros Warta – Untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, militer Israel mengerahkan tank ke wilayah pendudukan Tepi Barat. Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan pada Senin bahwa langkah ini diambil sebagai bagian dari operasi penyerbuan dan penangkapan yang semakin intensif.
Tindakan ini menuai kecaman keras dari berbagai kelompok Palestina yang menilai pengerahan tank sebagai bagian dari upaya aneksasi wilayah. Kelompok perlawanan Jihad Islam, yang selama ini berjuang bersama Hamas, menanggapi perkembangan ini dengan menyatakan bahwa penggunaan kendaraan lapis baja di Tepi Barat belum pernah terjadi sejak berakhirnya intifada Palestina kedua pada tahun 2005.
Operasi militer Israel yang semakin agresif dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina terusir dari kamp-kamp pengungsi. Sementara itu, di Jalur Gaza, serangan Israel telah merenggut nyawa lebih dari 48.000 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran hampir di seluruh wilayah tersebut.
Meskipun gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah disepakati bulan lalu, ketegangan tidak mereda. Serangan Israel di wilayah pendudukan terus berlanjut, dan pada awal Januari, sedikitnya 60 warga Palestina dilaporkan tewas akibat operasi militer Israel di Tepi Barat.
Masyarakat Tahanan Palestina mengungkapkan bahwa lebih dari 365 warga Palestina telah ditangkap dalam operasi terbaru yang dilakukan di Jenin dan Tulkarem. Sementara itu, Wali Kota Jenin melaporkan bahwa kamp pengungsi di kota tersebut mengalami kerusakan parah, dengan setidaknya 120 rumah hancur total dan banyak lainnya mengalami kerusakan berat.
Di tengah situasi yang semakin mencekam, pada Minggu, 23 Februari, Israel memerintahkan pasukannya untuk bersiap dalam periode waktu yang lebih lama di Tepi Barat. Keputusan ini semakin menegaskan eskalasi konflik yang terus meningkat di wilayah tersebut.
Tinggalkan Balasan