Oknum Prajurit TNI Diperiksa Usai Insiden di Polresta Tarakan

Oknum Prajurit TNI Diperiksa Usai Insiden di Polresta Tarakan

Poros Warta – Seorang oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diduga terlibat dalam insiden penyerangan di Kepolisian Resor (Polresta) Tarakan, Kalimantan Utara, telah menjalani pemeriksaan. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto.

Kristiyanto menjelaskan bahwa pemeriksaan telah dilakukan terhadap prajurit yang bersangkutan, dan hasilnya akan diumumkan setelah proses lebih lanjut. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari langkah yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan secara profesional dan objektif.

Sebagai tindak lanjut, Batalyon Infanteri (Yonif) 613/Rja, yang merupakan satuan induk dari prajurit tersebut, langsung menggelar apel luar biasa. Setelah itu, pemeriksaan lebih lanjut dilakukan terhadap individu yang diduga terlibat, bekerja sama dengan Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman. Komando mengambil langkah-langkah cepat dan terukur untuk menangani kasus ini guna memastikan disiplin prajurit tetap terjaga.

Dalam pernyataannya, Kristiyanto menegaskan bahwa peristiwa ini hanyalah kesalahpahaman yang terjadi di tingkat individu, bukan masalah antar-instansi. Ia juga menjelaskan bahwa terduga pelaku berasal dari beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP.

Sebagai bentuk upaya penyelesaian, Panglima Kodam (Pangdam) VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, telah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa insiden tersebut dapat ditangani dengan baik tanpa mempengaruhi hubungan antara TNI dan Polri.

Selain itu, di tingkat daerah, Komandan Korem (Danrem) 092 yang memiliki wilayah tugas di Tarakan telah melakukan komunikasi dan koordinasi langsung dengan jajaran Polres Tarakan. Mediasi pun telah dilaksanakan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Hingga saat ini, situasi di Kota Tarakan tetap dalam kondisi aman dan terkendali. Sinergi antara TNI dan Polri tetap terjalin erat dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Kalimantan Utara. Kristiyanto juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, sehingga suasana kondusif di wilayah tersebut dapat terus terjaga.

Meski sempat terjadi insiden, hubungan baik antara TNI dan Polri tidak terpengaruh. Kedua institusi tersebut tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas keamanan demi kepentingan masyarakat. Kejadian ini pun dijadikan sebagai pelajaran untuk terus memperkuat koordinasi dan komunikasi di antara anggota di lapangan, guna menghindari kesalahpahaman serupa di masa mendatang.

TNI menegaskan bahwa disiplin prajurit harus tetap dijaga dengan ketat, dan setiap pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya akan ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan adanya penyelesaian yang dilakukan secara profesional, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan tetap terjaga dan tidak terganggu oleh kejadian ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *