Poros Warta – Mulai 28 Februari 2025, layanan Transjakarta rute 5D yang menghubungkan Cililitan dan Ancol resmi dihentikan. Keputusan ini diambil untuk mengurangi kepadatan yang sering terjadi di Halte Cawang Sentral, terutama pada jam-jam sibuk.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), Ayu Wardhani, menyampaikan bahwa penutupan rute ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi antrean panjang bus yang kerap terjadi di halte tersebut. Menurutnya, saat pagi dan sore hari, Halte Cawang Sentral mengalami kepadatan yang cukup tinggi, sehingga diperlukan kebijakan untuk mengoptimalkan layanan di lokasi tersebut.
Dengan adanya pengurangan rute ini, layanan di Halte Cawang Sentral diharapkan dapat berjalan lebih efisien. Meskipun demikian, Ayu belum mengungkapkan secara spesifik jumlah penumpang yang biasa menggunakan halte tersebut maupun kapasitas maksimal yang dapat ditampung oleh halte itu sendiri.
Sebagai alternatif, penumpang yang sebelumnya menggunakan rute 5D tetap dapat mencapai tujuan mereka dengan memanfaatkan layanan di Koridor 5 dan Koridor 7. Ayu menambahkan bahwa Halte Kampung Melayu telah direvitalisasi dan kini dapat menjadi titik transit utama bagi pengguna layanan Transjakarta yang ingin menuju Ancol dari Cililitan. Dengan kondisi halte yang telah diperbarui, pelanggan diharapkan tetap merasa nyaman dan aman dalam perjalanan mereka.
Pengumuman resmi mengenai penghentian layanan rute 5D telah disampaikan melalui akun media sosial X milik Transjakarta pada 24 Februari 2025. Dalam pengumuman tersebut, dijelaskan bahwa operasional terakhir rute ini berlangsung pada 28 Februari 2025. Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan, kebijakan ini diharapkan dapat mengoptimalkan jaringan transportasi umum di Jakarta.
Namun, keputusan ini mendapatkan beragam tanggapan dari masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet yang mengungkapkan keluhan mereka terkait kebijakan ini. Sebagian besar berpendapat bahwa rute 5D sangat membantu dalam mempercepat perjalanan mereka menuju lokasi tujuan. Oleh karena itu, sejumlah pengguna layanan Transjakarta meminta agar kebijakan ini dikaji ulang atau setidaknya disediakan solusi alternatif yang lebih efektif.
Meski demikian, pihak Transjakarta tetap berpegang pada keputusan yang telah diambil dengan alasan peningkatan efisiensi layanan. Penumpang diimbau untuk menyesuaikan perjalanan mereka dengan rute yang tersedia agar tetap dapat mencapai tujuan dengan nyaman.
Penutupan rute 5D menjadi bagian dari langkah strategis dalam meningkatkan pengalaman pelanggan Transjakarta serta mengurangi kepadatan di halte-halte tertentu. Dengan adanya perubahan ini, diharapkan sistem transportasi di ibu kota semakin terintegrasi dan mampu memberikan kenyamanan lebih baik bagi para pengguna.