Poros Warta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara kini memiliki dewan pengawas yang beranggotakan tokoh-tokoh berpengaruh, salah satunya adalah mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair. Informasi ini dikonfirmasi oleh Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, saat ditemui setelah menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Ketika ditanya mengenai keterlibatan Tony Blair dalam struktur organisasi Danantara, Rosan hanya memberikan jawaban singkat yang mengindikasikan bahwa Blair memang menjadi bagian dari dewan pengawas. Saat awak media berusaha menggali lebih dalam terkait kemungkinan mantan Presiden RI, termasuk Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri, turut menjadi dewan pengawas, Rosan menyatakan bahwa semua pihak diajak untuk berkontribusi dalam pengelolaan Danantara.
Dalam struktur kepemimpinan Danantara, Rosan Roeslani yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO). Ia didampingi oleh Pandu Sjahrir yang mengemban tugas sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria yang berperan sebagai Chief Operating Officer (COO). Selain itu, Presiden Prabowo mempercayakan posisi Ketua Dewan Pengawas Danantara kepada Menteri BUMN Erick Thohir, yang akan bekerja bersama Wakil Ketua Dewan Pengawas, Muliaman Hadad.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa mantan presiden RI juga akan dilibatkan sebagai penasihat Danantara. Hal ini merupakan bagian dari persyaratan dalam Prinsip Santiago, yang menjadi pedoman dalam tata kelola Sovereign Wealth Fund (SWF) yang baik. Mantan presiden dinilai memiliki peran strategis dalam memastikan bahwa lembaga ini dikelola dengan integritas tinggi serta berorientasi pada kepentingan nasional.
Menurut Hasan, figur-figur yang pernah memimpin negara akan diajak untuk memberikan pengawasan dan arahan guna menjaga kredibilitas serta efektivitas pengelolaan investasi di Danantara. Mereka diharapkan dapat memastikan bahwa lembaga ini berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Peluncuran resmi Danantara yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Acara ini turut dihadiri oleh Presiden Ke-7 RI Joko Widodo serta Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Kehadiran para mantan kepala negara ini memperlihatkan betapa pentingnya Danantara dalam skema investasi nasional ke depan.
Dengan adanya tokoh-tokoh berpengalaman di dalam struktur Danantara, baik sebagai pengawas maupun penasihat, diharapkan lembaga ini dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Pemerintah berupaya menciptakan sistem pengelolaan investasi yang lebih profesional dan kredibel guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Tinggalkan Balasan