Tag: pembunuhan

  • Pria di TTS Tebas Kakak dan Keponakan, Nyaris Bunuh Diri Usai Beraksi

    Pria di TTS Tebas Kakak dan Keponakan, Nyaris Bunuh Diri Usai Beraksi

    Poros Warta – Agustinus Pobas, pria asal Desa Snok, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah melakukan aksi pembunuhan terhadap kakak kandungnya, Yohana Pobas, serta keponakannya, Nonci. Pelaku yang nekat menebas kedua korban dengan parang itu akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

    Setelah melakukan serangan brutal tersebut, Agustinus sempat mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dengan menggorok lehernya. Namun, upaya itu berhasil digagalkan oleh warga setempat yang segera menghentikan aksinya sebelum situasi bertambah parah. Berkat tindakan cepat masyarakat, pelaku tidak sempat kehilangan nyawanya sebelum diproses secara hukum.

    Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Joel Ndolu, menjelaskan bahwa tindakan sadis yang dilakukan oleh Agustinus bermula dari pertikaian keluarga terkait kepemilikan buah kemiri. Pelaku merasa keberatan saat sang kakak, Yohana Pobas, mengambil kemiri dari kebun yang merupakan milik orang tua mereka. Larangan yang diberikan oleh pelaku ternyata tidak diindahkan oleh Yohana, sehingga memicu kemarahan yang berujung pada aksi penyerangan menggunakan senjata tajam.

    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kejadian bermula ketika Yohana tetap mengambil kemiri di kebun orang tua mereka meskipun telah dilarang oleh pelaku. Rasa marah yang memuncak menyebabkan Agustinus langsung mengayunkan parang dan menebas kakaknya tanpa ampun. Keponakannya, Nonci, yang berada di lokasi kejadian, juga menjadi korban dalam insiden tragis tersebut.

    Pihak kepolisian langsung bergerak cepat menangkap Agustinus setelah mendapat laporan dari warga. Setelah dilakukan pemeriksaan intensif, status tersangka resmi disematkan kepada pelaku pada hari yang sama. Penahanan pun segera dilakukan untuk memastikan proses hukum dapat berjalan dengan lancar.

    Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat motifnya yang berasal dari konflik keluarga yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara damai. Kepolisian berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, mengingat betapa fatalnya dampak dari perselisihan yang tidak diredam dengan baik.

    Saat ini, pihak berwenang masih terus mendalami berbagai aspek terkait kasus ini, termasuk kondisi kejiwaan pelaku serta kemungkinan adanya faktor lain yang melatarbelakangi tindakan brutal tersebut. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih mengedepankan komunikasi dalam menyelesaikan konflik keluarga, sehingga kejadian tragis seperti ini tidak kembali terjadi di kemudian hari.

    Dengan penahanan yang telah dilakukan, Agustinus kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kemarahan yang tidak terkontrol dapat berujung pada tragedi yang menghancurkan banyak pihak.

  • Pemuda Tebas Ibu Tiri dan Teman, Polisi Amankan Pelaku di Rumah Kosong

    Pemuda Tebas Ibu Tiri dan Teman, Polisi Amankan Pelaku di Rumah Kosong

    Poros Warta – Seorang pemuda berinisial W (25) telah diamankan oleh Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tamalate pada Senin (24/2). Penangkapan dilakukan setelah dirinya terlibat dalam aksi kekerasan yang menyebabkan luka serius pada ibu tirinya, SA (43), serta temannya, AI (25), pada Minggu (23/2).

    Kapolsek Tamalate, Komisaris Syarifuddin, mengungkapkan bahwa W berhasil ditangkap oleh tim Opsnal di sebuah rumah kosong yang terletak di Jalan Mallengkeri 3, Kelurahan Mangasa. Keberadaan pelaku di rumah kosong tersebut diketahui setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan intensif. Diduga, tempat itu dipilih sebagai lokasi persembunyian usai peristiwa pembacokan terjadi.

    Saat mendapat informasi mengenai keberadaan pelaku, anggota kepolisian segera menuju lokasi dan melakukan penangkapan tanpa adanya perlawanan. Setelah diamankan, W langsung dibawa ke Polsek Tamalate guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Hingga kini, kepolisian masih mendalami motif di balik tindakan brutal yang dilakukan oleh pelaku.

    Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa W tiba-tiba menyerang ibu tirinya dengan sebilah parang saat berada di dalam rumah. Serangan mendadak tersebut mengakibatkan SA mengalami luka parah pada bagian lengan kanannya. Luka robek yang cukup serius ditemukan di area tersebut akibat tebasan senjata tajam yang digunakan oleh pelaku.

    Setelah menyerang ibu tirinya, W segera melarikan diri dari lokasi kejadian. Saat dalam pelariannya, ia bertemu dengan temannya, AI. Entah apa yang ada dalam pikirannya pada saat itu, pelaku secara spontan kembali melakukan aksi kekerasan dengan menebaskan parangnya ke AI. Akibatnya, luka robek ditemukan pada bagian ibu jari sebelah kanan korban.

    Setelah melakukan serangan terhadap dua korban, W terus berusaha menghindari kejaran polisi dengan bersembunyi di rumah kosong di Jalan Mallengkeri 3. Namun, upayanya untuk bersembunyi tidak berlangsung lama, karena keberadaannya segera terdeteksi oleh pihak kepolisian.

    Hingga saat ini, penyelidikan terkait kasus ini masih terus dilakukan. Pihak kepolisian berupaya untuk mengungkap motif di balik aksi kekerasan yang dilakukan oleh W. Komisaris Syarifuddin menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat, menegakkan hukum, serta memastikan keadilan bagi para korban dan keluarganya.

    Kasus ini menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum, mengingat kekerasan yang dilakukan oleh pelaku berlangsung secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas. Kepolisian akan terus mendalami berbagai kemungkinan yang melatarbelakangi tindakan pelaku serta memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.